Pasar Minggu
Liburan telah tiba. Saatnya berbelanja kebutuhan dan keinginan.

MINGGU pagi adalah momen yang tepat untuk berlibur bersama teman atau kerabat. Pergi ke Pasar Minggu di pusat kota juga merupakan pilihan yang bijak untuk berbelanja.
Mulai dari berbagai macam kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga hingga makanan kekinian pun tersedia di tempat ini.
Sesuai namanya, Pasar Minggu hanya akan ada di hari Ahad bila dalam penyebutan bulan Hijriah. Namun, suasana pasar ini tak seramai biasanya.
Seperti tulisan saya sebelumnya yang membahas terkait sepinya kunjungan di sebuah mall. Rupanya, itu juga terjadi pada pasar dadakan seperti ini.
Harga yang ditawarkan pada Pasar Minggu seperti ini terbilang miring. Namun, itu tergantung bagaimana cara Anda menawarnya.
Kualiatasnya pun hampir sama dengan barang murah yang dijual pada aplikasi belanja online.
Meskipun terbilang murah, budaya orang sekarang lebih senang memilih belanja secara daring. Selain tidak perlu keluar rumah dan berdesak-desakan di pasar, di setiap bulan pasti selalu ada event gratis pengiriman.
Tak ayal, Pasar Minggu yang hanya dibuka 4 kali dalam satu bulan ini tak seramai dahulu. Bahkan, pasar Tanah Abang yang merupakan kawasan belanja tekstil terbesar se Asia Tenggara pun juga mengalami penurunan drastis.
Cara berbelanja sudah beralih. Semua pedagang terpaksa harus menyesuaikan zaman. Namun, nuansa berbelanja langsung memang lebih bermakna. Karena ada interaksi antar manusia di sana.
Ya, meskipun berbelanja daring pun bisa berkomunikasi lewat pesan singkat, tapi itu tidak bisa menggantikan kehangatan tawar menawar di pasar.