Kolam Segaran

Sebuah kolam air yang memiliki unsur sejarah. Kabarnya, ada banyak emas di dasar airnya.

Septianur Aji Hariyanto
2 min readSep 24, 2023
Kolam Segaran (Septianur Aji Hariyanto)

Mojokerto pernah menjadi kawasan besar pada sekitaran abad 14. Konon, kabupaten yang memiliki 18 kecamatan ini dulunya merupakan ibu kota dari kerajaan besar bernama Majapahit.

Peninggalan kerajaan tersebut masih bisa kita saksikan hingga sekarang. Salah satunya yakni sebuah penampungan air yang diberi nama “Kolam Segaran.”

Kolam Segaran ini terletak di sekitaran Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kabarnya, kolam ini dulunya digunakan oleh keluarga kerajaan Majapahit.

Fungsi dari kolam ini selain digunakan sebagai penampungan air, beberapa sumber menyebut jika Kolam Segaran ini difungsikan untuk menyambut tamu dari luar negeri.

Konon, para tamu kerajaan Majapahit yang datang dari luar negeri dihidangkan makanan yang mana tempat makannya tersebut terbuat dari emas. Setelah makanan para tamu habis, lantas oleh keluarga kerajaan piring-piring emas tersebut dibuang ke dalam kolam.

Langkah keluarga kerajaan membuang piring emas tersebut untuk menunjukkan kepada para tamunya bahwa kerajaan Majapahit begitu kaya. Namun, sayangnya cerita tersebut hanya sebuah legenda.

Tidak ada bukti tertulis baik itu berupa prasasti atau lontar yang menceritakan hal luar biasa tersebut. Di zaman sekarang, kita menyebutnya dengan flexing.

Entah cerita tersebut nyata atau tidak, setidaknya, kebenarannya adalah Kolam Segaran merupakan peninggalan sejarah yang harus terus dilestarikan.

Saya sarankan sekali-kali Anda pergilah ke sini. Saya jamin, Anda akan betah berlama-lama untuk menikmatinya. Meskipun terik matahari di Kabuapten Mojokerto begitu menyengat, entah kenapa di kawasan Kolam Segarann ini begitu rindang dan teduh. Padahal, hanya beberapa tempat saja yang terdapat pohon tumbuh.

Kolam Segaran menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Baik itu untuk para pecinta sejarah maupun untuk para pengunjung yang hanya ingin menikmati keindahan yang ditawarkan.

Mari, lestarikan sejarah dengan cara merawatnya bersama-sama.

--

--

Septianur Aji Hariyanto
Septianur Aji Hariyanto

Written by Septianur Aji Hariyanto

Menulis dan merekam gambar. Upaya dalam merangkum ingatan.

No responses yet