Kembang Telon
Ada berbagai macam bunga yang biasanya ditaburkan di atas pemakaman. Namun, ada 3 bunga yang identik dan sarat akan makna.
MASYARAKAT Jawa umumnya pergi berziarah kubur ke makam keluarganya pada hari Jumat Legi. Biasanya itu dilaksanakan mulai dari Kamis Kliwon sore hingga datangnya malam di hari Jumat Legi.
Setelah membacakan Surat Yasin dan bacaan Tahlil, maka proses selanjutnya adalah menabur bunga di atas makam. Bunga yang ditabur tersebut biasanya terdiri dari 3 jenis.
Antara lain seperti bunga Mawar, Cempaka Putih (Kantil), dan Kenanga. Terkadang, itu juga dikombinasikan dengan bunga Melati. Perpaduan ketiga bunga tersebut, rupanya memiliki makna yang mendalam.
Kata “Telon” sendiri memiliki makna “Tiga”. Maksudnya dari Kembang Telon, ya, “Tiga bunga”. Jika dipahami secara mendalam, ketiga bunga ini ternyata menjadi petunjuk bagi kita untuk menjalani hidup di dunia.
Mawar
Bunga Mawar ini memiliki makna MAWARno-warno. Artinya, hidup di dunia ini penuh akan warna. Karena seperti yang kita tahu ada banyak sekali perbedaan yang kita jumpai. Itulah kenapa, dalam menyikapi kehidupan yang penuh akan warna ini kita harus memegang prinsip dari bunga “Kenanga”.
Kenanga (Cempaka Putih)
Kata “a” pada kenanga, dilafalkan menjadi “Kenongo” pada Bahasa Jawa. Dalam menghadapi hidup yang penuh MAWARno-warno ini, maka kita diberi sebuah kebebasan: KENONGO-no, Yo, Kenongene. Artinya, “Kita bisa seperti itu, ya, bisa seperti ini”.
Maksudnya, kita diberi kebebasan untuk menyikapi kehidupan yang MAWARno-warno tadi. Mungkin Anda ingin menjadi seorang guru, ulama, pegawai pemerintahan, pedagang, apa pun itu kita bebas untuk memilihnya.
Namun, meskipun bebas dalam memilih, kita masih harus tetap tersambung dan terikat kepada Bunga Kantil (Cemapaka Putih).
Kantil (Cempaka Putih)
Cempaka Putih dalam Bahasa Jawa disebut dengan Kembang Kantil. Bunga yang satu ini menjadi pelengkap falsafah hidup dari Bunga Mawar dan Kenanga.
Urip iku MAWARno-warno. KENONGO-no, yo, kenongene. Nanging, kudu tansah KANTIL marang Gusti.
Hidup itu berwarna-warni. Bisa seperti itu, ya, bisa seperti ini. Namun, kita harus selalu tergantung kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kantil di sini jika dimaknai secara leterlek memilki makna “tergantung”. Yang mana, Kembang Kantil ini menjelaskan bahwa apa pun pilihan kita namun kita harus selalu ingat dan tetap “tergantung” kepada Tuhan Yang Maha Esa.