Belajar Mendengarkan

Saya kira menjadi pembicara handal adalah hal yang sulit. Rupanya, masih ada yang lebih sulit lagi. Yakni, menjadi pendengar yang baik.

Septianur Aji Hariyanto
3 min readAug 3, 2023
Photo by saeed karimi on Unsplash

Ada yang bilang jika ingin menjadi pembicara yang berkualitas, maka harus sering-sering membaca. Namun, tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah mendapatkan banyak informasi terkait apa yang kamu baca, maka tugas selanjutnya ialah merangkai berbagai informasi tadi menjadi sebuah tulisan.

Tujuan dari menulis tentu agar kita terbiasa untuk merangkai kata demi kata. Hasilnya, kita jadi bisa dengan mudah menyusun suatu kalimat yang utuh dan berima. Setelah kedua metode tadi dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melatih cara berbicara.

Percaya atau tidak, dengan seringnya kita membaca dan menulis tadi, apa yang nantinya akan keluar dari mulut kita, otomatis akan tersampaikan dan tersusun dengan baik.

Melatih berbicara atau komunikasi yang baik pun ada teorinya sendiri. Saya sarankan Anda untuk membaca bukunya Oh Su Hyang yang berjudul: Bicara Itu Ada Seninya. Namun, sekarang saya tidak akan membahas terkait bagaimana cara menjadi pembicara yang ulung, tapi tetap fokus ke menjadi seorang pendengar yang baik.

Yuk, lanjut. Dalam bukunya tersebut, lebih tepatnya pada judul Bab II, perempuan asal Korea Selatan ini menjelaskan bahwa orang yang hebat adalah ia yang pintar mendengar, pandai berbicara.

“Teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengar.” Oh Su Hyang.

Nah, sekarang saatnya kita masuk ke topik pembahasan yakni berlajar untuk menjadi seorang pendengar. Saya pribadi merasa bahwa mendengarkan merupakan kemampuan dasar yang terkadang sering saya abaikan. Saya yakin, Anda pun sama begitu juga.

Saya baru menyadari kelemahan ini ketika menjadi seorang mahasiswa. Pada saat membahas suatu topik dengan lawan bicara, tanpa sadar saya sering menyela pembicaraan di tengah-tengah lawan bicara saya sedang bercerita.

Sungguh, perilaku ini sebenarnya tidak baik. Atau bahkan bisa kita bilang: Tidak terpuji. Itulah mengapa, Oh Su Hyang memberikan kita semua sebuah rumus untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Rumus tersebut adalah:

C = Q xP x R

(Communication = Question x Praise x Reaction)

(Komunikasi = Pertanyaan x Pujian x Reaksi)

Inti dari rumus tersebut adalah komunikasi akan berjalan dengan baik apabila kita menjadi seorang pendengar yang selama dalam pembicaraan dengan lawan bicara, sesekali melempar sebuah pertanyaan.

Dengan adanya sebuah pertanyaan, artinya kita tertarik dengan topik yang sedang dibicarakan. Ini tentu akan membuat lawan bicara kita semakin bersemangat untuk terus berbicara.

Kedua adalah dengan memberikan sebuah pujian. Pujian di sini bisa kita lakukan di sela-sela pembicaraan sedang berlangsung. Seperti contoh ketika lawan bicara kita pada saat itu sedang menceritakan kemahirannya dalam suatu bidang, maka jangan segan untuk langsung memujinya. Sekali lagi, saya katakan bahwa ini merupakan wujud bahwa kita tertarik dengan apa yang sedang lawan bicara kita bahas.

Terakhir adalah dengan memberikan reaksi terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh lawan bicara. Reaksi ini bisa seperti menganggukkan kepala sesekali sepanjang jalannya pembicaraan. Ini menjukkan bahwa kita paham dengan apa yang sedang diceritakan.

Selain itu, kita juga harus menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai isi topik yang sedang dibicarakan. Seperti selalu tersenyum saat ada kabar bahagia, dan menunjukkan ekspresi sedih ketika mendengarkan suatu kabar duka.

Dan pesan saya, untuk diri saya dan kita semua. Jangan sekali-kali kita suka memotong pembicaraan lawan bicara kita yang sedang bercerita. Menerapkan rumus di atas pada sela-sela pembicaraan adalah hal yang tepat. Namun, memotong pembicaraan di tengah-tengah topik pembahasan, adalah hal yang keliru.

Mari, mulai sekarang kita berlatih bersama untuk menjadi seorang pendengar yang baik.

--

--

Septianur Aji Hariyanto
Septianur Aji Hariyanto

Written by Septianur Aji Hariyanto

Menulis dan merekam gambar. Upaya dalam merangkum ingatan.

No responses yet